Jelang Pertemuan The Fed, Rupiah
Kian Tertekan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Arif Wicaksono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kian dekatnya pertemuan The Fed,
tidak membuat laju rupiah keluar dari area jenuh jual (oversold), malah
sebaliknya, laju nilai tukar rupiah malah semakin tertekan.Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada menilai hal ini karena pelaku pasar kian mencari mata uang yang dinilai save heaven, diantaranya dollar AS dan Yen.
"Akibatnya, rupiah kian melanjutkan pelemahannya dari Rp 12.081 per dollar AS menjadi ke Rp 12.105 per dollar AS pada perdagangan kemarin. Rupiah seakan tak berdaya menghadapi sentimen tappering off," jelas Reza di Jakarta, Selasa (17/12/2013).
Sentimen jelang pertemuan FOMC The Fed, berasal dari data industrial production Amerika yang diperkirakan akan naik 2,5 persen dari tahun sebelumnya.
Dengan rilis positif dari AS, pasar masih berspekulasi bahwa aksi taperring off akan dilaksanakan ditengah rapat FOMC yang akan dilaksanakan 17 hingga 18 Desember 2013.
"Sehingga mata uang yang dinilai high risk seperti rupiah kian ditinggalkan. Laju rupiah berada dengan target support Rp 12.105. Sementara kurs tengah BI berada pada Rp12.123 hingga 12.089," tuturnya.
NAMA :
LISNA ASWIDA
KELAS : 4 EB 19
NPM :
24210048
REFERENSI :
http://id.berita.yahoo.com/jelang-pertemuan-fed-rupiah-kian-tertekan-003227807--finance.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar