HARMONISASI AKUNTANSI DAN BADAN
INTERNASIONAL
Harmonisasi
merupakan proses untuk meningkatkan kompatibilitas (kesesuaian) praktik
akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-praktik
tersebut dapat beragam.
Istilah
harmonisasi dan standardisasi seolah-olah memiliki arti yang sama. Secara umum,
standardisasi berarti penetapan sekelompok aturan yang kaku dan sempit bahkan
mungkin penerapan satu standar atau aturan tunggal dalam segala situasi.
Standardisasi sukar untuk diimplementasikan secara internasional.
Sedangkan
harmonisasi lebih fleksibel dan terbuka, tidak menggunakan pendekatan satu
ukuran umtuk semua tetapi mengakomodasi beberapa perbedaan dan telah mengalami
kemajuan besar secara internasional dalam tahun-tahun terakhir.
Harmonisasi
akuntansi mencakup:
1.
Harmonisasi
akan standar akuntansi yang berkaitan dengan pengukuran dan pengungkapan.
2.
Harmonisasi
akan pengungkapan yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan publik terkait dengan
penawaran surat berharga dan pencatatan pada bursa efek.
3.
Harmonisasi
akan standar audit.
Harmonisasi
Internasional memiliki beberapa manfaat, yaitu:
1.
Pasar
modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa
hambatan. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara
konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi modal.
2.
Investor
dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik; portofolio akan lebih
beragam dan resiko keuangan berkurang.
3.
Perusahaan-perusahaan
dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi dalam merger dan
akuisisi.
4.
Gagasan
terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standar dapat disebarkan dalam
mengembangkan standar global yang berkualitas tinggi.
Pada
saat standar internasional diragukan dapat menjadi fleksibel untuk mengatasi
perbedaan-perbedaan dalam latar belakang tradisi dan lingkungan ekonomi sosial,
maka beberapa orang berpendapat bahwa hal ini akan menjadi sebuah tantangan
secara politik tidak dapat diterima tehadap kedaulatan nasional.
Dua
pendekatan yang diajukan sebagai solusi guna mengatasi permasalahan yang
terkait dengan isi laporan keuangan lintas batas:
1.
Rekonsiliasi,
Melalui rekonsiliasi, perusahaan asing dapat menyusun laporan keuangan dengan
menggunakan standar akuntansi negara asla, tetapi harus menyediakan
rekonsiliasi antara ukuran0ukuran akuntansi penting (seperti laba bersih dan
ekuitas pemegang saham) di negara asal dan di negara dimana laporan keuangan
dilaporkan.
2.
Pengakuan
bersama (yang juga disebut sebagai “timbal balik”/resiprositas)
Pengakuan bersama terjadi apabila pihak regulator di luar negara asal menerima laporan keuangan perusahaan asing yang didasarkan pada prinsip-prinsip negara asal.
Pengakuan bersama terjadi apabila pihak regulator di luar negara asal menerima laporan keuangan perusahaan asing yang didasarkan pada prinsip-prinsip negara asal.
Standar akuntansi internasional digunakan sebagai hasil
dari:
a. Perjanjian Internasional atau
Politis
b. Kepatuhan secara sukarela (atau yang
didorong secara profesional)
c. Keputusan oleh badan pembuat standar
akuntansi internasional
Organisasi Internasional Utama yang Mendorong Akuntansi
Enam
organisasi telah menjadi pemain utama dalam penentuan standar akuntansi
internasional dan dalam mempromosikan harmonisasi akuntansi internasional:
1.
Badan
Standar Akuntansi Internasional (IASB)
2.
Komisi
Uni Eropa (EU)
3.
Organisasi
Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO)
4.
Federasi
Internasional Akuntansi (IFAC)
5.
Kelompok
Kerja Ahli Antarpemerintah Perserikatan Bangsa-bangsa atas Standar
Internasional Akuntansi dan Pelaporan (International Standars of Accounting and
Reporting – ISAR), bagian dari KonferensiPerserikatan Bangsa-bangsa dalam
Perdagangan dan Pembangunan (United Nations Conference on Trade and Development
– UNCTAD).
6.
Kelompok
Kerja dalam Standar Akuntansi Organisasi Kerja sama dan Pembangunan
Ekonomi_Kelompok Kerja OEDC)
Badan Standar Akuntansi Internasional
Badan
Standar Akuntansi Internasional (IASB), dahulu AISC, didirikan tahun 1973 oleh
organisasi akuntansi profesional di sembilan negara.
Tujuan
IASB adalah:
1.
Untuk
mengembangkan dalam kepentingan umum, satu set standar akuntansi global yang
berkualitas tinggi, dapat dipahami dan dapat dibandingkan dalam laporan
keuangan.
2.
Untuk
mendorong penggunaan dan penerapan standar-standar tersebut yang ketat untuk
membawa konvergensi standar akuntansi nasional dan standar akuntansi
internasional dan pelaporan keuangan internasional kearah solusi berkualitas
tinggi.
Konvergensi IFRS
Dunia
akuntansi saat ini masih disibukkan dengan adanya standar akuntansi yang baru
yaitu Standar Akuntansi Keuangan Internasional IFRS.
Tentang
tujuan penerpan IFRS adalah memastikan bahwa penyusunan laporan keuangan
interim perusahaan untuk periode-periode yang dimasukkan dalam laporan keuangan
tahunan, mengandung informasi berkualitas tinggi yang terdiri dari :
·
Memastikan
bahwa laporan keuangan internal perusahaan mengandung informasi berkualitas
tinggi
·
Transparansi
bagi para pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang periode yang disajikan.
·
Dapat
dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para pengguna
·
Meningkatkan
investasi, Sedangkan manfaat yang dapat diperoleh adanya suatu perubahan sistem
IFRS sebagai standar global, yaitu:
·
Pasar
modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa
hambatan berarti, standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan
secara konsisten di delutuh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi lokal.
·
Investor
dapat membuat keputusan yang lebih baik.
·
Perusahaan-perusahaan
dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan mengenai merger dan akuisisi.
·
Gagasan
terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standar dapat disebarkan dalam
mengembangkan standar global yang berkualitas tinggi.
Demikian
peran regulator dalam mengasosialisasikan betapa besar tujuan dan manfaat yang
diperoleh menuju ke IFRS. “perusahaan juga akan menikmati biaya modal yang
lebih rendah, konsolidasi yang lebih mudah, dan sistem teknologi informasi yang
terpadu”, kata Patrick Finnegan, anggota Dewan Standar Akuntansi Internasional
(International Accounting Standar Board/IASB), dalam Seminar Nasional IFRS di
Jakarta.
Perlunya Harmonisasi Standar Akuntansi Indonesia
Indonesia
perlu mengadopsi standar akuntansi international untuk memudahkan perusahaan
asing yang akan menjual saham di negara ini atau sebaliknya. Namun demikian,
untuk mengadopsi standar internasional itu bukan perkara mudah karena
memerlukan pemahaman dan biaya sosialisasi yang mahal. Indonesia sudah
melakukannya, namun sifatnya baru harmonisasi dan selanjutnya akan dilakukan
full adoption atas standar internasional tersebut. Adopsi standar akuntansi
internasional tersebut terutama untuk perusahaan publik. Hal ini dikarenakan
perusahaan publik merupakan perusahaan yang melakukan transaksi bukan hanya
nasional tetapi juga secara internasional. Jika terjadi jual beli daham di Indonesia
atau sebaliknya, tidak akan lagi dipersoalkan perbedaan standar akuntansi yang
dipergunakan dalam penyusunan laporan. Ada beberapa pilihan untuk
melakukanadopsi, menggunakan IAS apa adanya, atau harmonisasi. Harmonisasi
adalah kita yang menentukan mana saja yang harus diadopsi, sesuai kebutuhan.
Contohnya adalah PSAK no 24, itu mengadopsi sepenuhnyaIAS no 19. Standar
berhubungan dengan imbalan kerja atau employee benefit. Bapepam telahmemberikan
sinyal kepada semua perusahaan go public tentang kerugian apa yang akan kita
hadapi bila kita tidak melakukan harmonisasi. Dalam pernyataannya bapepam
menjelaskan bahwa kerugian yang berkaitan dengan pasar modal yang masuk
Indonesia yang listing di bursa efek di negara lain. perusahaan asing akan
kesulitan untuk membandingkan laporan keuangan sesuai standar nasional kita,
sebaliknya perusahaan indonesia yang listing di negara lain juga cukup
kesulitan untuk membandingkan laporan keuangan sesuai standar di negara
tersebut. Hal ini akan menghambat perekonomian dunia, dan aliran modal akan
berkurang dantidak mengglobal.
NAMA : LISNA ASWIDA
KELAS : 4EB19
NPM : 24210048
REFERESI :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar